Proses Pengeringan Biji Kopi
Proses Pengeringan Biji Kopi – Tahukah Anda secangkir kopi yang biasa Anda nikmati dibuat melalui proses yang panjang? Proses ini dimulai dari teknik budidaya yang baik, pengolahan pasca panen hingga ke penyajian akhir. Secangkir kopi yang bercita rasa tinggi dibuat dan diproses dari biji kopi yang berkualitas baik dan dengan pengolahan yang benar.
Buah kopi yang sudah sudah layak panen maka sebaiknya segera dipanen dan segera diolah untuk mencegah timbulnya reaksi kimia yang nantinya akan menurunkan kualitas kopi. Biji kopi yang telah dipanen akan disortasi dan dipilah menurut kriteria dan jenisnya. Buah kopi dengan kualitas yang baik bila diolah menggunakan teknik pengolahan yang baik maka akan menghasilkan kopi yang bermutu tinggi.
Pengolahan buah kopi ini dilakukan berdasarkan dari kopi jenis apa yang akan dibuat dan kualitasnya nanti. Hal ini juga akan mempengaruhi biaya produksi nantinya. Dalam proses pengolahan ini terdapat tahap yang penting yaitu pengeringan. Tahap ini harus benar – benar diperhatikan untuk mendapatkan kopi dengan mutu yang tinggi.
Secara umum dalam proses pengeringan biji kopi ini terdapat 3 macam proses pengeringan biji kopi yaitu secara alami, buatan dan kombinasi. Ketiga cara ini mempunyai kelebihannya sendiri – sendiri. Untuk lebih jelasnya simak penjelasan berikut :
- Pengeringan Secara Alami
Seperti namanya, pengeringan secara alami ini menggunakan sinar matahari secara langsung untuk mengeringkan biji – biji kopi. Para petani menggunakan cara pengeringan ini biasanya saat musim sedang kemarau sehingga akan meminimalisirkan kemungkinan biji kopi akan tersiram oleh air hujan. Terkena air hujan secara langsung dapat menyebabkan menurunnya kualitas biji kopi.
Pengeringan ini biasa dilakukan di atas lantai semen, anyaman bambu, atau tikar yang terpenting adalah jangan pernah meletakkannya langsung di atas tanah karena hal ini akan mengotori biji kopi. Idealnya biji kopi yang dihamparkan ini memiliki ketebalan maksimal 1,5 cm dan proses penjemuran ini berlangsung selama 10-14 hari tergantung kondisi cuaca. Untuk mendapatkan kekeringan yang merata sebaiknya biji kopi ini dibolak – balik setiap 1 – 2 jam menggunakan alat gayuh atau semacamnya.
- Pengeringan Secara Buatan
Cara yang kedua adalah pengeringan secara buatan yang dikerjakan menggunakan bantuan mesin pengering. Mesin pengering ini terdiri dari tromol besi dengan dinding yang berlubang – lubang. Cara ini biasa dilakukan bila cuaca sedang mengalami musim hujan karena hal ini tidak memungkinkan untuk pengeringan secara alami.
Tentu karena menggunakan bantuan mesin maka cara ini akan membutuhkan biaya lebih, namun hal ini terbayar karena proses pengeringan dapat berlangsung selama kurang lebih selama 18 jam saja.
Langkah awal proses ini adalah dengan memanaskan biji kopi dengan suhu 65 – 100 derajat celcius agar kadar air biji kopi ini dapat turun hingga 30 persen. Pada tahap kedua biji kopi ini kembali dipanaskan, kali ini pemanasan biji kopi dilakukan pada suhu 50-60 derajat celcius untuk menurunkan kadar air hingga sekitar 8-10 persen.
- Pengeringan Secara Kombinasi
Pengeringan dengan cara kombinasi ini menggunakan cara campuran baik secara alami dan buatan. Pada awalnya biji kopi ini akan dikeringkan dengan sinar matahari secara langsung hingga mendapatkan kadar air hingga 30 persen. Barulah setelah itu biji kopi akan dikeringkan menggunakan mesin pengering untuk menurunkan kadar air hingga 8-10 persen.
Dari proses pengeringan ini tentu akan sangat memperhatikan kadar air dari biji kopi tersebut. Biasanya untuk mengukur kadar air biji kopi ini akan menggunakan sebuah alat ukur kadar air atau moisture meter. Alat ini dapat mengukur kadar air pada bahan bijian seperti halnya dengan biji kopi. Salah satu alat ukur kadar air terbaik untuk biji kopi ini adalah Moisture Meter JV007 yang bisa Anda dapatkan di CV. Java Multi Mandiri.
Leave a Reply